Loading Now

WASPADA DIARE !!! Kenali Gejala, Jenis, Resiko dan Cara Mengatasinya dengan Cepat

Waspada Diare

Diare adalah salah satu jenis gangguan pencernaan yang paling umum dijumpai, dan dapat memengaruhi semua golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Gejala utamanya ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar, yaitu lebih dari 3 kali sehari, serta tekstur feses yang cenderung cair.

Namun, di luar gejala utama tersebut, masih ada beberapa gejala lain yang perlu sobat herbal ketahui. Mari, simak informasi lengkap nya di bawah ini.

Apa itu Diare?

Sebelum membahas gejalanya, Sobat herbal perlu mengenal apa itu diare secara umum terlebih dahulu. Jadi, diare adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh terganggunya pencernaan, ditandai dengan buang air besar encer sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari. Feses yang keluar bisa berupa lembek atau sangat berair. Jenis gangguan pencernaan satu ini merupakan masalah kesehatan yang paling umum terjadi.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus diare adalah sekitar 7,2 juta jiwa (menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023). Di samping itu, diare adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak.

Walau banyak kejadian diare tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, diare adalah kondisi yang dapat mengganggu penderitanya dan bisa menyebabkan komplikasi penyakit tertentu. Maka dari itu, masalah diare tetap harus ditangani sesegera mungkin.

Jenis Diare Berdasarkan Durasinya

Diare dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan durasinya. Jenis-jenis diare ini pun disebakan oleh faktor yang berbeda-beda.  Berikut penjelasannya:

1. Diare Akut

Diare akut merupakan jenis gangguan pencernaan yang terjadi secara tiba-tiba dengan durasi berlangsungnya selama 3 sampai 7 hari. Umumnya, penyebab diare akut karena adanya infeksi virus atau bakteri di saluran cerna.

Infeksi virus atau bakteri tersebut bisa terjadi karena adanya kontaminasi pada makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh penderita diare tersebut.

2. Diare Persisten

Kondisi diare persisten ditandai dengan buang air encer dan sering, lebih dari 3 kali dalam 24 jam, yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu, namun kurang dari 4 minggu.  Diare persisten umumnya disebabkan oleh patogen yang berbeda dengan penyebab diare akut.

3. Diare Kronis

Durasi dari diare kronis berlangsung selama 4 minggu atau bahkan lebih. Biasanya, diare kronis disebabkan oleh infeksi kronis, alergi (seperti pada lactose intolerance), pengaruh konsumsi obat-obatan tertentu, hingga kondisi medis.

Beberapa kondisi medis yang mengakibatkan diare kronis adalah Crohn’s disease, iritasi usus besar (IBS), dan lain sebagainya.

Faktor Risiko Diare

Ada beberapa faktor yang perlu sobat herbal ketahui, yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena diare. Faktor risiko dari diare adalah sebagai berikut:

  • Mengonsumsi air dari sumber yang tidak bersih.
  • Jarang mencuci tangan sebelum makan dan setelah pergi ke kamar mandi.
  • Menyimpan makanan di tempat yang tidak tertutup.
  • Mengonsumsi sisa makanan yang sudah basi.

Gejala Diare

Penderita diare umumnya akan mengalami sejumlah gejala yang dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka, seperti:

  • Feses cair atau lembek dan keluar dalam jumlah banyak.
  • Mual dan muntah.
  • Munculnya darah pada feses.
  • Lemas dan pusing.
  • Kesulitan untuk menahan keinginan buang air besar.
  • Sakit perut atau bahkan kram.
  • Merasa haus terus-menerus atau dehidrasi.
  • Demam.
  • Tidak nafsu makan.

Diagnosis Diare

Dokter biasanya akan mendiagnosis diare melalui beberapa tahap, seperti wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis diare adalah sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan sampel feses untuk mengetahui infeksi yang dialami oleh pasien.
  2. Tes darah untuk mengidentifikasi penyebab diare.
  3. Sigmoidoskopi dan kolonoskopi apabila ada dugaan penyakit serius dengan. gejala diare yang dialami pasien.

Cara Mengatasi Diare

Adapun cara mengatasi diare yang bisa diterapkan oleh penderita untuk meredakan gejalanya adalah:

  1. Tindakan paling penting dalam penanganan diare adalah mencegah timbulnya dehidrasi yang disebabkan oleh diare, minum larutan oralit untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat diare. Oralit merupakan obat diare alami yang terbuat dari campuran gula, air, dan garam.
  2. Disarankan untuk mengonsumsi air kelapa sebagai obat diare alami. Sebab, air kelapa merupakan cairan elektrolit alami yang membantu mencegah terjadinya kekurangan cairan pada tubuh sebagai akibat dari diare.
  3. Mengonsumsi obat diare, seperti attapulgite. Cara kerja attapulgite sebagai obat diare adalah dengan menyerap bakteri atau racun yang ada di dalam saluran pencernaan. Perlu diingat, konsumsi obat ini harus sesuai dengan anjuran dokter atau anjuran yang tertera pada kemasan obat.
  4. Mengobati masalah kesehatan yang menyebabkan diare, seperti radang usus, Crohn’s disease, dan lain-lain.

Sementara itu, untuk menghindari terjadinya diare, sangat penting bagi individu untuk menjaga kebersihan diri, salah satunya yaitu dengan rutin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Namun, apabila sobat herbal sekalian mengalami sejumlah gejala yang merujuk pada kondisi diare, segera periksakan diri ke pusat kesehatan/rumah sakit terdekat untuk memperoleh diagnosis dan penanganan lebih lanjut dari dokter. Semoga sobat herbal sekalian selalu sehat.

Salam Sehat!

Sumber: Siloamhospitals

Post Comment