Ibu Hamil yang Terkena Obesitas Beresiko Melahirkan Anak Dengan Epilepsi
Banyak ibu hamil yang memilih untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya karena berpikir bahwa Ia harus memenuhi kebutuhan dua orang di tubuhnya; yakni untuk dirinya sendiri dan janin. Padahal, hal ini bisa membuat mereka mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil. Tak hanya tidak sehat, kondisi obesitas bagi ibu hamil ternyata juga akan meningkatkan resiko melahirkan bayi yang terkena Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sebuah penelitian menghasilkan fakta dimana anak yang terlahir dari ibu dengan kadar BMI antara 25 hingga 30 saat hamil memiliki resiko terkena epilepsi lebih tinggi 11 persen dari anak yang dilahirkan dari ibu yang saat hamil memiliki berat badan yang normal. Sementara itu, jika ibu hamil mengalami obesitas tingkat 1, maka resiko anak terkena epilepsi bisa meningkat hingga 20 persen, ibu hamil dengan obesitas tingkat 2 bisa meningkatkan resiko anak terkena epilepsi hingga 30 persen, dan ibu hamil dengan obesitas tingkat 3 bisa meningkatkan resiko anak terkena epilepsi hingga 83 persen.
Pakar kesehatan Neda Razaz dari Karolinska Instituet di Swedia menyebutkan bahwa berat badan ibu hamil ternyata bisa mempengaruhi perkembangan sel saraf pada otak janin di dalam kandungan. Obesitas ternyata bisa memicu peradangan induksi yang mengganggu perkembangan sel saraf tersebut sehingga anak pun bisa terkena epilepsi.
Dalam penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal kesehatan berjudul JAMA Neurology ini, diketahui bahwa ibu yang hamil dengan kondisi obesitas juga bisa meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan kondisi afiksia atau bayi yang saat lahir tidak mampu bernafas secara spontan dan teratur sehingga terkena masalah kekurangan oksigen.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya ibu hamil tetap menjaga berat badannya agar tidak mengalami masalah obesitas yang bisa berpengaruh buruk bagi perkembangan dan kesehatan buah hatinya.
Post Comment